4 Jenis Sate dari Berbagai Daerah di Indonesia

4 Jenis Sate dari Berbagai Daerah di Indonesia – Sate konon mulai muncul dan di minati oleh orang Indonesia sejak abad ke-19, di mana pada masa itu dibawa oleh pedagang makanan jalanan (street food) di Pulau Jawa. Saat itu daging kambing dan domba jadi bahannya, ini ialah wujud pengaruh pedagang Arab yang kala itu berdagang di Indonesia. Nama sate sendiri konon berasal dari Bahasa Tamil (bahasa resmi di India, Singapura, dan Sri Lanka).

4 Jenis Sate dari Berbagai Daerah di Indonesia

Tapi ada pula cerita menyebutkan nama sate berasal dari bahasa Minnan-Tionghoa ‘sa tae bak’ yang artinya tiga potong daging. Akan tetapi teori ini diragukan karena secara tradisional, jumlah daging dalam setusuk sate Indonesia ada empat potong, bukan tiga. Di Indonesia sendiri, ragam sate dimasak dengan cara yang hampir sama. Dibakar lalu dibumbui dengan bumbu kecap atau bumbu kacang. Di bawah ini beragam sate di Indonesia yang patut kamu cicipi:

Sate buntel

Sate buntel adalah kuliner khas Solo atau Surakarta, Jawa Timur. Sate ini terbuat dari cincangan daging sapi atau kambing terutama bagian perut dan iga. Ukurannya besar mirip daging kebab.

Baca Juga: 6 Jenis Jajanan Pasar dengan Harga Relatif Murah dan Enak

Sate Lilit

Sate Lilit ialah kuliner khas Bali di mana terbuat dari daging cincang berbahan sapi, ayam, ikan, babi atau kura-kura. Daging cincang di campur kelapa parut, santan kental, jeruk nipis, bawang merah, dan merica. Adonan ini akan dibungkus meliliti tusukan bambu, batang tebu atau batang serai kemudian di panggang.

Sate Kere

Ini ialah sate vegetarian murah yang dibuat dari tempe gembus khas Kota Solo. Isitlah kere diambil karena bahan yang di pakai terbuat dari bahan murah khas orang miskin. Selain tempe gembus, biasanya sate ini dibuat dari usus, hati, dan daging sapi. Jika kamu mampir ke Pamekasan, Madura kamu tidak boleh melewatkan untuk mencicipi kuliner unik bernama sate lalat atau sate laler.

Sate Lalat

Dinamai sate lalat bukan karena sate ini terbuat dari lalat, melainkan karena ukurannya yang kecil-kecil mirip lalat. Jadi bukan termasuk makanan yang ekstrem . Sebenarnya sate ini tak berbeda jauh dengan sate Madura kebanyakan, kuahnya menggunakan kuah kacang kental dan daging yang digunakan ialah daging ayam.