5 Makanan Khas dari Suku Dayak

5 Makanan Khas dari Suku Dayak

5 Makanan Khas dari Suku Dayak – Indonesia memang sangat kaya akan beragam hal yang tersimpan di dalamnya. Masyarakat Indonesia tentunya harus berbangga dengan akan fakta tersebut. Seperti halnya salah satu suku di Indonesia yang memiliki banyak kebudayaan unik dan kuliner yang menarik. Suku tersebut adalah Suku Dayak yang memiliki beragam kuliner yang patut untuk dijajal.

Lemang atau Pulut

Lemang merupakan makanan khas suku Dayak yang bisa anda temukan di daerah Kalimantan Barat. Lemang ini dihadirkan pada acara acara tertentu seperti pernikahan, acara adat maupun syukuran. Kuliner satu ini diolah dari bahan beras yang akan dimasukkan pada ruas bambu yang sudah dilapisi daun pisang. Beras akan dicampurkan dengan santan untuk mendapatkan rasa gurih. Kemudian untuk memasaknya dengan cara dipanggang di atas bara api.

Juhu Singkah

Jika dalam bahasa asli Dayak Ngaju maka disebut dengan Juhu Singkah. Sementara untuk Dayak Maayan dikenal dengan Uwut Nang’e yang berarti rotan muda. Bahan baku untuk membuat kuliner satu ini memang banyak ditemukan di daerah Kalimantan Tengah. Mengingat rotan tidak harus menanamnya sendiri, namun bisa dengan mudah ditemukan di hutan hutan membuat masyarakat suku Dayak menyukai olahan ini.

Cara pengolahannya juga bisa dikatakan mudah,yakni dengan memotong umbut rotan menjadi bagian yang kecil kecil. Tentunya proses ini dilakukan jika rotan sudah dibersihkan dari kulitnya. Untuk membuat rasanya semakin nikmat, makanan ini juga dicampurkan dengan slot server thailand super gacor bahan lain berupa ikan baung dan terong asam. Bahan bahan ini membuat rasa kuliner satu ini begitu lengkap dan pas. Perpaduan ikan dan terong asam membuatnya makin lezat.

Wadi

Wadi merupakan makanan khas Dayak yang tidak sembarang orang bisa menyantapnya. Hal ini dikarenakan bahan utama yang digunakan untuk membuat wadi adalah daging babi. Daging babinya sendiri juga difermentasikan terlebih dahulu yang membutuhkan waktu yang terbilang lama yakni sekitar 1 minggu. Barulah jika sudah satu minggu daging tersebut bisa digoreng maupun diolah dengan menu yang lainnya.

Juhu Singkah

Jika dalam bahasa asli Dayak Ngaju maka disebut dengan Juhu Singkah. Sementara untuk Dayak Maayan dikenal dengan Uwut Nang’e yang berarti rotan muda. Bahan baku untuk membuat kuliner satu ini memang banyak ditemukan di daerah Kalimantan Tengah. Mengingat rotan tidak harus menanamnya sendiri, namun bisa dengan mudah ditemukan di hutan hutan membuat masyarakat suku Dayak menyukai olahan ini.

Cara pengolahannya juga bisa dikatakan mudah,yakni dengan memotong umbut rotan menjadi bagian yang kecil kecil. Tentunya proses ini dilakukan jika rotan sudah dibersihkan dari kulitnya. Untuk membuat rasanya semakin nikmat, makanan ini juga dicampurkan dengan bahan lain berupa ikan baung dan terong asam. Bahan bahan ini membuat rasa kuliner satu ini begitu lengkap dan pas. Perpaduan ikan dan terong asam membuatnya makin lezat.

Kue Tampi

Kue Tampi ini jika dilihat sekilas seperti kue cucur yang bisa anda temui di daerah Kalimantan Barat. Kue Tampi umumnya akan disajikan saat acara adat maupun acara pernikahan. Makanan satu ini berbahan dasar tepung beras yang dimasak dengan cara menggorengnya. Rasanya slot gacor gampang menang yang tidak terlalu dominan dan sederhana membuatnya menjadi sajian dalam acara adat. Meskipun demikian banyak yang menyukai kudapan satu ini.